Hakikat Kemampuan Menghitung Perkalian dan Pembagian
a. Pengertian
Kemampuan Menghitung Perkalian
Matematika
merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat belajar khas jika dibandingkan
dengan ilmu yang lain. Kegiatan pembelajaran matematika sebaiknya tidak
disamakan begitu saja dengan ilmu yang lain, karena setiap siswa yang belajar
matematika itu berbeda-beda kemampuannya. Maka kegiatan pembelajaran matematika
haruslah diatur sekaligus memperhatikan kemampuan siswa. Salah satu aspek dalam
matematika adalah berhitung. Berhitung dalam matematika terdapat dihampir
sebagian besar cabang matematika seperti aljabar, geometri dan statistika.
“Kemampuan
menghitung mengungkapkan bagaimana seseorang memahami ide-ide yang
diekspresikan dalam bentuk angka-angka dan bagaimana jenisnya seseorang dapat
berfikir dan menalar angka-angka”. Menurut Aisyah, dkk (2007:5-6) “Kemampua
menghitung merupakan salah satu kemampuan yang penting dalam kehidupan
sehari-hari, dapat dikatakan bahwa dalam semua aktifitas kehidupan manusia
memerlukan kemampuan ini”.
Kemampuan
menghitung dalam penelitian ini mengenai kemampuan numerik siswa, karena
numerik adalah kemampuan hitung menghitung dengan angka-angka. Kemampuan ini
dapat menunjang cara berfikir yang cepat, tepat dan cermat yang sangat
mendukung keterampilan siswa dalam memahami simbol-simbol dalam matematika.
Menurut Slameto dalam Sulis, (2007:14) kemampuan numerik mencakup kemampuan
standar tentang bilangan, kemampuan berhitung yang mengandung penalaran dan
keterampilan aljabar. Kemampuan mengopreasikan bilangan meliputi operasi hitung
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Pada
Hakikatnya perkalian adalah penjumlahan bilangan yang sama sebanyak “n” kali.
Sedangkan menurut Steve Slavin (2005:176) “perkalian adalah penjumlahan yang
sangat cepat”. “Pengertian perkalian dipahami sebagai penjumlahan yang
berulang”.
(http://www.google.co.id/gwt/n?u=tp.p4tkmatematika.org.bilanganABC). Pada operasi perkalian pada bilangan
cacah berlaku sifat komutatif dan asosiatif , yaitu bilangan yang dikalikan
saling ditukar tempatnya, hasilnya tetap sama. Prinsipnya perkalian sama dengan
penjumlahan secara berulang. Oleh karena itu kemampuan prasyarat yang harus
dimiliki siswa sebelum mempelajari perkalian adalah penguasan penjumlahan.
Menurut
Ruseffendi (1992:18) definisi : Jika a dan b bilangan cacah, A dan B adalah
himpunan yang terhingga sedemikian hingga n(A)=a dan n(B)=b, maka a x b=n
(axb).(axb dapat ditulis a.b).
Perkalian
adalah operasi matematika penskalaan satu bilangan dengan bilangan lain.
Operasi ini adalah salah satu dari empat operasi dasar di dalam aritmatika
dasar (yang lainnya adalah penjumlahan, pengurangan, dan pembagian).
Perkalian
terdefinisi untuk seluruh bilangan di dalam suku-suku penjumlahan yang
diulang-ulang : misalnya, 3 dikali 4 (sering kali dibaca 3 kali 4) dapat
dihitung dengan menjumlahkan 3 salinan dari 4 bersama-sama. Perkalian bilangan
rasional (pecahan) dan bilangan real didefinisi oleh perumusan gagasan dasar
ini. Perkalian dapat juga digambarkan sebagai pencacahan objek yang disusun di
dalam persegi panjang (untuk semua bilangan) atau seperti halnya penentuan luas
persegi panjang yang sisi-sisinya memberikan panjang (untuk bilangan secara
umum). Balikan dari perkalian adalah pembagian, ketika 3 kali 4 sama dengan 12,
maka 12 dibagi 3 sama dengan 4.
Sehingga
dapat disimpulkan bahwa perkalian adalah penjumlahan yang berulang sebanyak “n”
dan berlaku sifat komutatif dan asosiatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar