Jika kita simpulkan pandangan
definisi belajar, kita menemukan beberapa ciri umum kegiatan belajar sebagai
berikut :
Pertama, belajar menunjukkan
sesuatu aktivitas pada dan seseorang yang disadari atau disengaja. Oleh sebab
itu pemahaman kita pertama yang sangat penting adalah bahwa kegiatan belajar
merupakan kegiatan yang disengaja atau direncanakan oleh pembelajar sendiri
dalam bentuk aktivitas tertentu. Aktivitas ini menunjuk pada keaktifan seseorang dalam melakukan
semua kegiatan tertentu, baik pada aspek-aspek jasmaniah maupun aspek mental yang memungkinkan terjadinya perubahan
pada dirinya. Dengan demikian dapat dipahami bahwa suatu kegiatan belajar dikatakan
semakin baik, bilamana intensitas keaktifan jasmaniah maupun mental seseorang
semakin tinggi. Sebaliknya meskinpun mental rendah berarti kegiatan belajar
tersebut tidak dilakukan secara intensif. Dari aspek ini kita memahami begitu
banyak aktivitas seseorang yang merupakan cerminan dari kegiatan belajar, walapun diri individu
tersebut tidak secara nyata memahami bahwa dirinya melakukan kegiatan belajar.
Kedua, belajar merupakan interaksi
individu dengan lingkungannya. Lingkungan dalam hal ini dapat berupa manusia
atau obyek-obyek lain yang memungkinkan individu memperoleh pengalaman-pengalaman
atau pengetahuan baru maupun sesuatu yang pernah diperoleh atau ditemukan
sebelumnya akan tetapi menimbulkan perhatian kembali bagi individu tersebut
sehingga memungkinkan terjadinya interaksi. Adanya interaksi individu dengan
lingkungan ini mendorong seseorang untuk lebih intensif meningkatkan keaktifan
jasmaniah maupun mentalnya guru lebih mendalami sesuatu yang menjadi perhatian.
Sebagai contoh, ketika seseorang anak meperhatikan bagaimana seorang pemanjat
tebing melakukan aktifitasnya. Semakin kuat interaksi individu tersebut dengan
obyek (berupa kegiatan tersebut), maka akan semakin besar pula perhatian dan
dorongan individu untuk memahami aktivitas yang dilakukan oleh seseorang pemanjat tebing tersebut. Oleh sebab itu, di
dalam proses pembelajaran bilamana guru berhasil menumbuhkan hubungan yang
intensif dengan siswa dalam proses pembelajaran, maka akan terjadi interaksi
yang semakin kokoh dan pada giliranya memungkinkan siswa semakin terdorong
untuk memahami atau mengetahui lebih mendalam sesuatu yang dipelajari.
Sebaliknya ketika interaksi indivisu dengan lingkungan semakin lemah, maka
dorongan mental untuk mendalami sesuatu menjadi sumber belajar juga akan
semakin lemah. Dalam keadaan ini akan semakin sulit bagi individu untuk
mendapatkan dorongan guna memperoleh pengalaman atau pengetahuan yang
diharapkan.
Ketiga, hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah
laku. Walaupun tidak semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan
tetapi aktivitas belajar umumnya disertai perubahan tingkah laku. Perubahan
tingkah laku pada kebanyakan hal merupakan sesuatu perubahan yang dapat diamati
(observable). Akan tetapi juga tidak
selalu perubahan tingkah laku yang dimaksudkan sebagai hasil belajar tersebut
dapat di amati. Perubahan-perubahan yang dapat diamati kebanyakan berkenaan
dengan perubahan aspek-aspek motorik,
sebagai contoh setelah seorang siswa mengikuti dengan cermat pembahasan tetang
cara-cara memasang peralatan elektronik pada sebuah perabot, untuk selanjutnya
tanpa bimbingan dan arahan, siswa tersebut maupun melakukan dengan benar. Melalui penayanggan sebuah acara di televisi tetang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar