Minggu, 27 November 2011

Ciri-ciri Belajar


Jika kita simpulkan pandangan definisi belajar, kita menemukan beberapa ciri umum kegiatan belajar sebagai berikut  :
Pertama, belajar menunjukkan sesuatu aktivitas pada dan seseorang yang disadari atau disengaja. Oleh sebab itu pemahaman kita pertama yang sangat penting adalah bahwa kegiatan belajar merupakan kegiatan yang disengaja atau direncanakan oleh pembelajar sendiri dalam bentuk aktivitas tertentu. Aktivitas ini menunjuk  pada keaktifan seseorang dalam melakukan semua kegiatan tertentu, baik pada aspek-aspek jasmaniah maupun aspek  mental yang memungkinkan terjadinya perubahan pada dirinya. Dengan demikian dapat dipahami bahwa suatu kegiatan belajar dikatakan semakin baik, bilamana intensitas keaktifan jasmaniah maupun mental seseorang semakin tinggi. Sebaliknya meskinpun mental rendah berarti kegiatan belajar tersebut tidak dilakukan secara intensif. Dari aspek ini kita memahami begitu banyak aktivitas seseorang yang merupakan cerminan dari  kegiatan belajar, walapun diri individu tersebut tidak secara nyata memahami bahwa dirinya melakukan kegiatan belajar.
            Kedua, belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya. Lingkungan dalam hal ini dapat berupa manusia atau obyek-obyek lain yang memungkinkan individu memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan baru maupun sesuatu yang pernah diperoleh atau ditemukan sebelumnya akan tetapi menimbulkan perhatian kembali bagi individu tersebut sehingga memungkinkan terjadinya interaksi. Adanya interaksi individu dengan lingkungan ini mendorong seseorang untuk lebih intensif meningkatkan keaktifan jasmaniah maupun mentalnya guru lebih mendalami sesuatu yang menjadi perhatian. Sebagai contoh, ketika seseorang anak meperhatikan bagaimana seorang pemanjat tebing melakukan aktifitasnya. Semakin kuat interaksi individu tersebut dengan obyek (berupa kegiatan tersebut), maka akan semakin besar pula perhatian dan dorongan individu untuk memahami aktivitas yang dilakukan oleh seseorang  pemanjat tebing tersebut. Oleh sebab itu, di dalam proses pembelajaran bilamana guru berhasil menumbuhkan hubungan yang intensif dengan siswa dalam proses pembelajaran, maka akan terjadi interaksi yang semakin kokoh dan pada giliranya memungkinkan siswa semakin terdorong untuk memahami atau mengetahui lebih mendalam sesuatu yang dipelajari. Sebaliknya ketika interaksi indivisu dengan lingkungan semakin lemah, maka dorongan mental untuk mendalami sesuatu menjadi sumber belajar juga akan semakin lemah. Dalam keadaan ini akan semakin sulit bagi individu untuk mendapatkan dorongan guna memperoleh pengalaman atau pengetahuan yang diharapkan.
            Ketiga, hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Walaupun tidak semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas belajar umumnya disertai perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku pada kebanyakan hal merupakan sesuatu perubahan yang dapat diamati (observable). Akan tetapi juga tidak selalu perubahan tingkah laku yang dimaksudkan sebagai hasil belajar tersebut dapat di amati. Perubahan-perubahan yang dapat diamati kebanyakan berkenaan dengan perubahan aspek-aspek  motorik, sebagai contoh setelah seorang siswa mengikuti dengan cermat pembahasan tetang cara-cara memasang peralatan elektronik pada sebuah perabot, untuk selanjutnya tanpa bimbingan dan arahan, siswa tersebut maupun melakukan dengan benar. Melalui penayanggan sebuah acara di televisi tetang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar