Pendekatan pembelajaran mempunyai
empat ciri khusus yaitu : 1) Landasan teori yang logis yang disusun oleh guru,
2) Tujuan pembelajaran yang akan dicapai, 3) Tingkah laku mengajar yang
diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan secara berhasil, 4) Lingkungan
belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.
Pembelajaran merupakan proses, cara, menjadikan orang
belajar. Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan
mengajar. Belajar, mengajar, dan pembelajaran terjadi secara bersama-sama. Istilah “pembelajaran” sama
dengan “instruction” atau “pengajaran”.
Pengajaran mempunyai arti cara (perbuatan) mengajar atau mengajarkan
(Purwadarminta, 1976: 22). Bila pengajaran diartikan sebagai perbuatan
mengajar, tentunya ada yang mengajar yaitu guru, dan ada yang diajar atau yang
belajar yaitu siswa. Dengan demikian, pengajaran diartikan sama dengan
perbuatan belajar (oleh siswa), mengajar (oleh guru). Kegiatan belajar mengajar
merupakan suatu kesatuan dari dua kegiatan yang searah.
Pembelajaran adalah
suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses memperoleh ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta
didik ( http:// id.wikipedia.org//wiki//pembelajaran, diakses 7 Februari 2010 ). Dalam pembelajaran
diperlukan proses mengatur lingkungan agar terjadi interaksi siswa dan
lingkungannya. Pada suatu saat siswa menerima rangsangan dari lingkungan luas
sementara pada saat lain rangsangan itu terlalu kecil, untuk itu diperlukan
lingkungan yang seimbang sesuai dengan kondisi siswa agar tidak terlalu besar
memberi rangsangan, akan tetapi tidak terlalu kurang dari rangsangan.
Lingkungan yang terlalu besar memberi rangsangan dapat mengakibatkan siswa
menjadi tergantung, sehingga kurang membangkitkan kreativitas siswa dan siswa
akan menjadi kurang percaya pada diri sendiri. Sedangkan lingkungan yang
terlalu kecil dan kurang dari rangsangan menyebabkan anak kurang memiliki
motivasi belajar sehingga menggunakan waktu luangnya untuk kegiatan-kegiatan
diluar kegiatan pembelajaran.
Duffy dan Roehler
(1989) dalam http://whandi.net diakses 7 Februari 2010,
mengatakan pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru
untuk mencapai tujuan kurikulum.
Pembelajaran merupakan proses
komunikatif-interaktif antara sumber belajar, guru, dan siswa yaitu saling
bertukar informasi. Istilah keterampilan dalam Pembelajaran Keterampilan
diambil dari kata terampil (skillful) yang mengandung arti kecakapan
melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan cekat, cepat dan tepat. Kata cekat
mengandung makna tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi dari sudut pandang
karakter, bentuk, sistem dan perilaku obyek yang diwaspadai. Di dalamnya
terdapat unsur kreatifitas, keuletan mengubah kegagalan menjadi keberhasilan
(adversity) serta kecakapan menanggulangi permasalahan dengan tuntas. Istilah
cepat merujuk kepada kecakapan mengantisipasi perubahan, mengurangi kesenjangan
kekurangan (gap) terhadap masalah, maupun obyek dan memproduksi karya
berdasarkan target waktu terhadap keluasan materi, maupun kuantitas sesuai
dengan sasaran yang ditentukan. Kata tepat menunjukkan kecakapan bertindak
secara presisi untuk menyamakan bentuk, sistem, kualitas maupun kuantitas dan
perilaku karakteristik obyek atau karya.(http://franciscusti.blogspot.com/2008/06/pembelajaran-merupakan-proses.html)
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan
pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu
peserta didik agar dapat belajar dengan baik. (Wikipedia.com)
Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar
siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian
rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang
bersifat internal. Gagne dan Briggs (1979:3) dalam (http://franciscusti.blogspot.com/2008/06/pembelajaran-merupakan-proses.html)
Pembelajaran adalah Proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. (UU No. 20/2003, Bab I Pasal Ayat 20) dalam (http://franciscusti.blogspot.com/2008/06/
pembelajaran-merupakan-proses.html)
Pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat
siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang
belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku
dalam waktu yang relative lama dan karena adanya usaha. (http://franciscusti.blogspot.com/2008/06/pembelajaran-merupakan-proses.
html)
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun
meliputi unsur-unsur manusia, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur
yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan (Oemar Hamalik, 1995 : 57) dalam
Slamet dan Suwarto, 2007. Untuk itu jika dilihat dari kondisi pembelajaran maka
pendidikan formal harus mampu memaksimalkan peluang bagi murid, untuk
menyampaikan pengetahuan dan membentuk
keterampilan saja yang dipergunakan maka akan menurunkan kualitas
pembelajaran.
Dari beberapa
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu aktivitas
sederhana untuk memodifikasikan berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya tujuan
kurikulum. Kondisi pembelajaran dalam pendidikan formal harus mampu memaksimalkan
peluang bagi siswa untuk berlangsungnya interaksi yang hakiki bukan sekedar
menyampaikan pengetahuan dan membentuk keterampilan saja yang dipergunakan,
maka akan menurunkan kualitas pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar